Kitab Kiai Pesantren: Kuasa Teks dan Konstruksi Otoritas Keagamaan di Madura

Description

Buku ini menyajikan diskursus tentang kitab kiai pesantren (kitab kuning), khususnya di kalangan kiai-kiai Sumenep (Madura). Dalam penyajiannya, penulis berusaha menjawab kegelisahan-kegelisahan akademik yang selama ini belum terpecahkan dalam kajian-kajian sebelumnya. Yaitu, tentang studi kiai (kiai studies) dan otoritas keagamaan (religious authority) yang direproduksi dalam kitab-kitab karya mereka. Kajian-kajian yang dilakukan oleh Geertz mengenai fungsi cultural broker kiai, atau Horikhosi sebagai cultural mediator ataupun Dirdjosanjoto, ketiganya menempatkan kiai sebagai pemelihara umat dalam peran-peran strategisnya. Kajian kiai sebagai figur otoritatif yang bersumber dari keilmuan mereka (kitab) belum diungkap, terlebih lagi jika dikaitkan dengan aspek hukum Islam. Oleh karena itu, buku untuk menjawab kegelisahan tersebut, penulis mengulasnya dari tiga aspek: pertama, tentang relasi kuasa antara teks dan kiai di Sumenep, Madura. Kedua, tentang relasi kuasa yang melahirkan otoritas keagamaan, ketiga, implikasi otoritas kiai terhadap wacana hukum Islam di Sumenep, Madura. Ketiga persoalan ini didekati oleh penulis dengan pendekatan analisis sosiologis, teori kuasa (Foucault), dan teori otoritas (Weber).

Additional information