Islam Virtual: Diskursus Hadis, Otoritas, dan Dinamika Keberislaman di Media Sosial

Description

Di satu sisi, pertautan hadis dengan media sosial perlu diapresiasi. Bagaimanapun, pesan luhur Nabi bisa semakin membumi. Namun, di lain sisi, justru melahirkan sesuatu yang ironi, mulai dari menguatnya pola penafsiran otoritarianisme hingga merebaknya model penalaran cepat saji.

Hadis tentang celana cingkrang, jenggot, bid’ah, aktivitas bepergian perempuan tanpa mahram, dan lain-lain, termasuk hadis tentang tasyabbuh dan tentang keberadaan perempuan sebagai aurat dan sumber fitnah merupakan bagian dari hadis-hadis Nabi yang merebak di media sosial, dengan model dan pola pemahaman seperti yang disebutkan.

Buku ini mencoba memotret fenomena di atas secara lebih dekat, kritis, dan sarat perspektif. Pada gilirannya, sang penulis buku ini tidak hanya menyajikan sebuah kajian tentang dinamika keberislaman di media sosial, tetapi juga mempertegas eksistensi otoritas hadis di tengah geliat media sosial yang kian tidak terbendung; apakah hadis Nabi masih otoritatif ataukah ikut lebur sebagaimana otoritas-otoritas keagamaan lainnya.

Lebih dari itu, kajian dalam buku ini dimaksudkan dapat mengisi sebagian ‘ruang kosong’ kajian yang belum banyak tersentuh di tengah pesatnya studi Islam secara umum dan studi hadis secara khusus.

Additional information