Original price was: Rp 60.000.Rp 48.000Current price is: Rp 48.000.
Penulis : Lud Waluyo
Tebal : xvi + 122 halaman
Ukuran : 15,5 x 23 cm
Kertas Isi : Bookpaper 57 cm (BW)
Sampul : Soft doff
ISBN : (dalam proses pengajuan)
Versi Ebook : –
Kategori : Sosial Humaniora
Tahun terbit : 2022
Penerbit : Bildung
Air minum merupakan kebutuhan primer manusia. Tanpa air, kehidupan dapat terganggu atau terhenti sama sekali. Permasalahannya, tidak sepenuhnya masyarakat, terutama masyarakat tertentu dapat memenuhi kebutuhan air minum dengan layak. Berbagai metode dan cara digunakan mengolah air bersih menjadi air minum yang siap dikonsumsi agar terbebas dari mikroorganisme patogen. Semakin langka dan mahalnya bahan bakar, maka sangat perlu diupayakan mencari alternatif baru memperoleh air minum sehat yang murah, sehat, dan hemat energi. Harapannya di masa mendatang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang tidak terbarukan dan mereduksi deforestisasi (kerusakan hutan). Cara mengolah air minum siap pakai dapat dengan menggunakan berbagai macam metode dan alat, tentunya memerlukan biaya yang cukup mahal.
Salah satu alternatif untuk memusnahkan dan mendisifeksi mikroorganisme dalam air konsumsi adalah melakukan penelitian dengan menggunakan suatu teknologi. Teknologi ini murah karena menggunakan sinar matahari untuk mendisinfeksi air, apalagi negara kita negara tropis yang memiliki kekayaan alam sinar matahari lebih banyak dari negara lain. Teknologi tersebut adalah cara memasak air dengan sinar matahari, yang dikenal dengan teknologi SODIS (Solar Water Disinfection). SODIS merupakan suatu cara untuk memperoleh air minum dengan memanfaatkan panas matahari secara langsung. Sinar matahari mengandung sinar ultraviolet dan sinar inframerah, dan sinergi dari keduanya dapat mematikan mikroorganisme patogen.
Penelitian menunjukkan bahwa 1) Bahan baku yang dapat dipakai membuat AMDK SODIS dapat berasal dari air pegunungan, air sumur dangkal, air sumur dalam, sumber air, dan air hujan, 2) Lama pemaparan 8 jam dengan frekuensi pemaparan 4 kali paling efektif mendisinfeksi air, 3) Ada perbedaan pengaruh berbagai macam volume air dalam pembuatan air minum dengan teknologi SODIS (Solar Water Disinfection) terhadap penurunan bakteri indikator pencemar air, yakni bakteri Koliform total, dan bakteri Koliform tinja, 4) Alat pengolah AMDK SODIS bentuk persegi panjang paling efektif dan efisien mendisinfeksi bahan baku air sesuai sesuai Keputusan Menkes RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 dan SNI No. 01.3553 Tahun 1996 berdasarkan uji kelayakan dari wilayah Malang Raya.
Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan yang lebih baik tentang metode alternatif dalam mengolah air minum dengan disinfeksi cahaya matahari dan juga dapat digunakan sebagai salah satu literatur mahasiswa, pendidik, dan orang-orang yang sedang atau tertarik mempelajari mikrobiologi terapan tentang SODIS (Solar Water Disinfection). Semoga bermanfaat.
Weight | 0,3 kg |
---|