Pesantren dan Teologi Islam Inklusif

Description

Buku ini mengambil tema penting, yakni tentang penanaman nilai-nilai toleransi pada lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren. Dalam kaitan ini, pesantren yang disorot adalah pesantren yang tergolong tua usianya, yaitu Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Bukit Tinggi, Pesantren An-Nuqayah Guluk-Guluk Madura, Pesantren Al-Amin Prenduan Madura, dan Pesantren Lirboyo Kediri.

Toleransi merupakan suatu bentuk kesadaran yang teramat penting dan sangat dibutuhkan oleh semua orang untuk memastikan kelangsungan hidup mereka berlangsung dengan baik. Konflik dan disintegrasi dalam masyarakat yang dipicu oleh banyak faktor, baik agama, politik, dan ekonomi sering dipicu oleh ketiadaan kesadaran bertoleransi dalam masyarakat. Buku ini mencoba menggali nilai-nilai toleransi yang telah lama terinternalisasi pada lembaga pendidikan Islam yang tersebar di tanah air. Oleh karenanya, belajar toleransi kepada pondok pesantren merupakan suatu langkah yang tepat guna menggali nilai-nilai luhur bangsa yang semuanya include di dalam proses belajar mengajar antara kyai dan santri.

Kajian tentang nilai-nilai dan praktik toleransi pada pondok pesantren menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa pondok pesantren bukanlah tempat bagi pemikiran ataupun indoktrinasi radikalisme dan ekstrimisme. Buku ini sangat penting dalam rangka menepis anggapan dan asumsi liar yang menyatakan bahwa pondok pesantren sering menjadi tempat bagi penyemaian ajaran-ajaran radikal dan bahkan terorisme. Penulis berharap buku ini dapat menjadi salah satu referensi penting bagi pemerhati/pengkaji pesantrenberikutnya.

Additional information