Perempuan dalam Hukum Pidana Adat di Indonesia: Eksistensi Kitab Simbur Cahaya Ratu Sinuhun Perspektif Antropologi Hukum

Description

Buku ini mengkaji eksistensi Kitab Simbur Cahaya yang hingga saat ini masih dipertahankan di Sumatera Selatan khususnya pada masyarakat pedalaman. Kitab Simbur Cahaya berlaku di Sumatera Selatan sejak ratusan tahun lampau dan diyakini sebagai kitab hukum pidana adat tertua dan pertama yang ada di tanah Nusantara. Inilah tradisi tertua dan asli yang dipraktikkan di daerah itu.

Pertanyaannya adalah meskipun usianya telah sampai ratusan tahun, mengapa Kitab Simbur Cahaya hingga saat ini masih eksis, khususnya pada masyarakat pedalaman Sumatera Selatan? Kitab Simbur Cahaya yang dirumuskan oleh Ratu Sinuhun dengan memadukan nilai-nilai Islam dan budaya adat Sumatera Selatan, sehingga sampai saat ini Kitab Simbur Cahaya menjadi warisan yang tak ternilai harganya dan tetap dilestarikan oleh masyarakat adat setempat.

Hal yang menarik dalam Kitab Simbur Cahaya  adalah terkait relasi gender antara perempuan dan laki-laki serta praktik sanksi hukum adat bagi perempuan Bunting Gelap. Buku ini lebih difokuskan pada kajian perempuan dalam praktik sanksi adat. Buku ini menarik untuk dijadikan referensi, karena mengulas problematika kesetaraan gender dan praktik sinksi pidana yang dilakukan secara adat.

Additional information