Pembaruan Pemikiran Islam: Agama, Sosial, Politik, dan Pendidikan Islam

Description

Secara substansi, buku ini penting dan layak dibaca oleh para dosen dan mahasiswa, dan masyarakat umum, terutama yang menekuni dan mengikuti kajian-kajian pemikiran keislaman (islamic studies). Uraian dan analisis yang diuraikan oleh kedua penulis adalah tokoh-tokoh muslim kontemporer semisal Ibnu Taymiyah, Muhammad bin Abdul Wahab, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Ridha. Buku ini memberi wawasan dan nutrisi intelektual berharga bagi para pembacanya. Seperti diketahui, dalam diskursus intelektual dan keislaman modern, tokoh-tokoh ini dikenal memiliki gagasan dan terobosan cemerlang terhadap problematika yang dihadapi umat Islam hari ini. Memang sudah banyak kajian dan perspektif pemikiran atas tokoh-tokoh ini, dan sudah banyak pula ditulis oleh para peneliti dan pengkaji masalah ini, sementara dua penulis buku ini memotret dari perspektif yang berbeda dan dengan konteks yang kontekstual.

Dalam konteks Indonesia, gerakan dan gebrakan sejumlah organisasi di Nusantara sejatinya juga memberi warna tersendiri bagi Islam Indonesia. Beberapa gerakan sosial sebagaimana diuraikan dalam buku ini, yaitu Budi Utomo, Syarikat Dagang Islam dan Sarikat Islam, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Persatuan Islam, Al-Washliyah, dan Al-Ittihadiyah. Sekali lagi buku ini memaparkan kiprah dan peran berbagai lembaga dan ormas ini dalam konteks dan bingkai Nusantara-Indonesia.

Buku ini menggambarkan kepada kita bahwa potensi mengulang kembali masa kejayaan tersebut terbuka lebar. Inovasi dan pengembangan ilmu pengetahuan dengan terbukanya pintu Ijtihad membuat cendikiawan Muslim tampak hadir dengan penemuan-penemuan dan pemikiran-pemikiran barunya. Modernisasi ilmu pengetahuan kini terjadi seiring perkembangan zaman dan teknologi yang tidak bertentangan dengan niilai-nilai Al-Quran dan Assunnah.

Buku ini membuka wawasan pembaca bahwa pembaruan Islam adalah kebutuhan. Tantangan perkembangan zaman yang kian maju dan canggih menuntut teks-teks Al-Qur’an dan Assunnah serta kitab-kitab klasik harus dapat dipahami dan ditafsirkan sesuai dengan kebutuhan zaman dengan tidak meninggalkan substansinya sehingga keberadaan Islam akan terus relevan. Praktek agama seperti taklid buta, amalan-amalan bid’ah, syirik dan takhayyul pada dasarnya menjadi penghambat pembaruan Islam. Terlebih lagi praktek-praktek agama yang fokus pada amalan ritual saja membuat nilai-nilai kebenaran Islam semaikin sulit untuk diungkapkan. Buku ini memotivasi pembaca untuk membuka mata bagaimana Islam harus dimaknai secara kaffah, tidak separuh-separuh dan pembaruan Islam terutama dalam pendidikan Islam harus terus dilakukan.

Additional information