Mulazamah: Model Pendidikan Kader Ulama

Penulis                 : Mustaqim Safar, Ishomuddin, Syamsul Arifin, Abd. Haris
Tebal                     : xii + 150 halaman
Ukuran                 : 15,5 x 23 cm
Kertas Isi              : Bookpaper 57 cm (BW)
Sampul                 : Soft doff
Kategori               : Akademika
Tahun terbit       : 2023
Penerbit              : Bildung

Compare
Category:

Description

Kajian ini mengkaji model pendidikan kader ulama yang berfokus pada konsep mulazamah di Pondok Pesantren Salman Al-Farisi Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah. Tujuan kajian mencakup analisis model pendidikan kader ulama, penerapan model mulazamah dalam pendidikan kader ulama, dan standarisasi kompetensi kader ulama di pesantren tersebut. Metodologi yang digunakan adalah paradigma konstruktivisme dengan pendekatan kajian kualitatif, melibatkan pimpinan pondok pesantren, beberapa ustadz, dan santri marhalah 1 dan 2 sebagai subjek kajian.
Temuan utama mengindikasikan bahwa kompetensi lulusan Pondok Pesantren Salman Al-Farisi mencakup penguasaan bahasa Arab, ilmu-ilmu dasar Islam, hafalan al-Qur’an, hafalan hadis, dan bahasa Indonesia serta Jawa. Model pendidikan di pesantren ini mengaplikasikan tahapan mulazamah yang melibatkan seleksi ketat terhadap santri baru, pembelajaran kitab dengan strategi mulazamah, serta pembentukan kompetensi melalui berbagai pelajaran wajib. Evaluasi dilakukan melalui tiga jenis evaluasi hasil belajar.
Kontribusi kajian ini terletak pada temuan model pendidikan agama Islam yang memiliki makna edukatif tinggi dalam mencetak kader ulama, dengan dampak positif terhadap sistem pendidikan Islam. Implikasi dari kajian ini meliputi rekomendasi untuk peningkatan alokasi belajar santri, pelatihan santri dalam membimbing umat, serta perekrutan ustadz lokal untuk mengurangi biaya pendidikan. Manfaat praktis dari kajian ini mencakup pengembangan model pendidikan agama Islam di pondok pesantren secara umum, memberikan masukan bagi pimpinan pesantren, ustadz, santri, orang tua dan wali santri, serta menjadi referensi bagi peneliti berikutnya dalam memahami masalah kaderisasi ulama.

X