Original price was: Rp 75.000.Rp 68.000Current price is: Rp 68.000.
Penulis : Tirtayasa, Akhsanul In’am, Abdul Haris, Nurul Humaidi
Tebal : x + 244 halaman
Ukuran : 15,5 x 23 cm
Kertas Isi : Bookpaper 57 cm (BW)
Sampul : Soft doff
Kategori : Akademika
Tahun terbit : 2024
Penerbit : Bildung
Salah satu tradisi yang berkembang di masyarakat adalah peringatan maulid Nabi Muhammad, di antara tradisi maulid tersebut adalah tradisi maulid yang dilaksanakan oleh masyarakat Kecamatan Pulau Tiga Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Kajian ini bertujuan: pertama, menganalisis bentuk, fungsi, dan makna tradisi maulid pada masyarakat Kecamatan Pulau Tiga Barat, Kabupaten Natuna. Kedua, menganalisis model internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam melalui tradisi maulid pada masyarakat Kecamatan Pulau Tiga Barat, Kabupaten Natuna. Paradigma penelitian ini adalah konstruktivisme sosial. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi. Data dikumpulkan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif, analisis domain, dan analisis taksonomi. Kesimpulan penelitian ini adalah: pertama, tradisi maulid memiliki beberapa bentuk, yaitu pemotongan sapi, pawai taaruf, pembacaan kitab al-Barzanji>, pemotongan rambut bayi, pembagian berkat, dan makan berdulang. Secara konseptual, bentuk tradisi maulid adalah akulturatif-integratif-sinkretik. Tradisi maulid memiliki beberapa fungsi, yaitu fungsi motivasi untuk meramaikan dan mencintai masjid, fungsi sosialisasi atau syiar ajaran Nabi Muhammad, fungsi pengenalan sosok Nabi kepada masyarakat, fungsi mengingatkan umat Islam kepada Rasulullah, fungsi pengenalan dan pelestarian budaya, fungsi persatuan umat, fungsi perwujudan syukur, dan fungsi edukasi. Tradisi maulid mengandung beberapa nilai, yaitu nilai akidah (iman kepada Nabi Muhammad, rukun iman, nilai tauhid); nilai ibadah (nilai bersedekah, nilai kebersihan dan kesucian, nilai berkorban, nilai jihad, salawat, seni bersalawat, mengenal Nabi Muhammad, pujian kepada Nabi Muhammad, tabarruk, pembaharuan kepada bayi, nilai silaturahim); nilai akhlak (nilai gotong royong, nilai solidaritas sosial, nilai syukur, nilai kekompakan, nilai persatuan, nilai kebersamaan, nilai cinta kepada Nabi Muhammad, nilai tanggung jawab, nilai kesabaran, nilai qanaah, nilai kesetaraan, dan nilai kerja sama). Kedua, model internalisasi nilai-nilai pendidikan Islam melalui tradisi maulid menerapkan tiga tahap internalisasi nilai: tahap transformasi/tahap pengetahuan tentang nilai, tahap transaksi/tahap perasaan tentang nilai, dan tahap transinternalisasi/tahap tindakan berbasis nilai.
Weight | 0,3 kg |
---|