Original price was: Rp 70.000.Rp 58.000Current price is: Rp 58.000.
Penulis : Jauharotul Makniyah, Syamsul Arifin, Moh. Nurhakim, Akhsanul In’am
Tebal : xii + 150 halaman
Ukuran : 15,5 x 23 cm
Kertas Isi : Bookpaper 57 cm (BW)
Sampul : Soft doff
Kategori : Akademika
Tahun terbit : 2024
Penerbit : Bildung
Pengalaman, pemaknaan, dan implementasi fenomena ibu buruh pabrik rokok di kabupaten Sumenep menjalani pendidikan Islam dalam keluarga. Idealnya, seorang ibu adalah madrasatul ‘ula bagi proses tumbuh kembang jiwa keagamaan anaknya. Namun, fenomena cultural lag yang terjadi di Sumenep mengubah peran ibu sebagai buruh dengan segala konsekuensinya. Secara teoretik, menurut Bronfenbrenner dalam teorinya the Ecological System of Human Development yang menguatkan konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara, menyatakan pentingnya lingkungan membantu, mendorong dan menuntun pertumbuhan seseorang. Teori ini menjelaskan bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada di lingkungannya, mulai dari lingkungan mikro hingga makro. Penelitian kualitatif ini dibangun atas paradigma konstruktivisme dengan metodologi penelitian fenomenologi untuk mencapai tujuan penelitian. Subyek kajian para buruh pabrik rokok di kabupaten Sumenep. Data diperoleh dan dianalisis sehingga menghasilkan kesimpulan penelitian; 1) pengalaman ibu buruh pabrik rokok di Sumenep menjalani pendidikan Islam di keluarga sangat kompleks. Selain tantangan waktu yang sangat signifikan, juga tanpa adanya dukungan dari suami perihal pengasuhan dan pekerjaan domistik lainnya membuat para ibu mengalami kelelahan fisik-emonional, sehingga madrasatul ‘ula tidak efektif diperankan oleh para ibu buruh rokok; 2) pemaknaan ibu pekerja pabrik rokok dibangun oleh cultural lag dari perubahan sosial di Madura, dan 3) implikasi fenomena ibu pekerja pabrik rokok bagi pendidikan Islam di tengah keluarga yakni, diferensiasi struktural dimana setiap anggota keluarga di masyarakat Sumenep mengalami penambahan fungsi dan peran. Seperti tambahan peran dan fungsi seorang ibu di keluarga Sumenep sebagai pencari nafkah. Hal ini mengimplikasikan pergeseran madrasatul ‘ula dari ibu ke institusi pendidikan sekolah dan masyarakat; madrasah diniyah dan mushola serta pesantren.
Weight | 0,3 kg |
---|